Rabu, 30 November 2016

Ragam Bahasaa dan Laras Bahasa



1.     Pengertian Ragam dan Laras Bahasa
A.    Pengertian Ragam
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang di bicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut hubungan pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik, yang bisa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,ataudi dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono, bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tidak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
B.    Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakainya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuain antara bahasa dan pemakainya. Dalam hal ini kita mengenal, iklan, laras ilmiah, laras populer, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.





2.     Macam-Macam Ragam dan Laras Bahasa
A.    Macam-macam ragam bahasa
Berdasarkan media dibagi menjadi dua yaitu:
a)     Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melaui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan:
1.     Memerlukan orang kedua
2.     Tergantung situasi dan kondisi
b)     Ragam bahasa tulis
Adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan lisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Contoh: Surat, karya ilmiah, surat kabar dan lain-lain.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
1.     Tidak memerlukan pihak kedua
2.     Tidak terikat ruang dan waktu
Berdasarkan penutur dibagi menjadi tiga:
a.       Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.      Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c.       Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.








Bahasa baku dipakai dalam :
1.     Pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran.
2.    Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.
3.    Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
4.    Wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

       Berdasarkan pokok persoalan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.


B.    Macam-macam laras bahasa
a.     Laras Bahasa biasa
Tidak ada kontek khusus atau melibatkan sembarang bidang ilmu, menggunakan Bahasa yang tidak formal dan bisa formal juga kondisi nya dalam keadaan resmi.
b.     Laras Bahasa Iklan
Penggunaan Bahasa ringkas dan pendek menggunakan jenis Bahasa imaginatif dan kreatif.
c.       Laras Bahasa Sains
Mempunyai sifat intelektual formal dan objektif berdasarkan kajian dan fakta, terdapat benyak penggunaan kata nama dan ragam ayat pasif.
d.     Laras Bahasa Media Masa
Sebagai media untuk melapor atau menyampaikan berita dengan Bahasa yang paling mudah diterima si pendengan dan si pembaca.
e.      Laras Bahasa Rencana
Gaya Bahasa mudah dipahami, jenis Bahasa bersifat umum dan menampilkan berbagai idea tentang suatu kejadian.
f.       Laras Bahasa Undang-undang
Teks atau isi bersifat dengan perundangan yang mengandung prinsif undang-undang tertentu, makana kosakata berdasarkan intepretasi tidak mengandung gambar bersifat objektif, terperinci, tepat dan padat.
g.      Laras Bahasa Agama
Terdapat petikan mengandung agama dan kiasan untuk pengajaran.
h.      Laras Bahasa Sukuan
Kosakata mudah dipahami, ringkas, bersahaja dan jelas.
i.       Laras Bahasa Ekonomi
Berbentuk ilmiah tentang ekonomi mengandung teknikal ekonomi menggunakan gaya Bahasa formal, fakta berdasarkan bukti data dan informasi dan tidak menggunakan struktur ayat.
j.       Laras Bahasa Akademik
Bersifat ilmiah formal dan objektif, gaya Bahasa menggunakan kematangan dan keintelektualan, terdapat penulisan ragam ayat bersifat khusus dan tidak mudah dipahami oleh orang yang kurang pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar