1.
Pengertian Ragam dan Laras Bahasa
A.
Pengertian Ragam
Ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang di bicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut hubungan
pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik,
yang bisa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,ataudi dalam surat menyurat
resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono, bahwa
sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Dalam situasi resmi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tidak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar,
kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
B.
Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat
komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakainya.
Jadi, laras bahasa adalah kesesuain antara bahasa dan pemakainya. Dalam hal ini
kita mengenal, iklan, laras ilmiah, laras populer, laras komik, laras sastra,
yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan
sebagainya.
2. Macam-Macam Ragam dan Laras Bahasa
A. Macam-macam ragam bahasa
Berdasarkan media dibagi menjadi
dua yaitu:
a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang
diungkapkan melaui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi
pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan:
1. Memerlukan orang kedua
2. Tergantung situasi dan kondisi
b) Ragam bahasa tulis
Adalah bahasa yang dihasilkan
dengan memanfaatkan lisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Contoh: Surat, karya ilmiah, surat
kabar dan lain-lain.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis:
1. Tidak memerlukan pihak kedua
2. Tidak terikat ruang dan waktu
Berdasarkan penutur dibagi menjadi tiga:
a. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah
(logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat
bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal
saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan
lain-lain. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti
pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan
Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang
berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film,
fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah,
komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam
bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya
mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan
yang seharusnya dipakai.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikap
penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu
antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca
terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita
dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada
atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan
pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak
penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan
bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin
rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
1. Pembicaraan
di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan
kuliah/pelajaran.
2. Pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya
dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat.
3. Komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat
lamaran pekerjaan, undang-undang.
4. Wacana teknis, misalnya laporan penelitian,
makalah, tesis, disertasi.
Berdasarkan pokok persoalan
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan
pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang
berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan
bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa
yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan
dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam
bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal
pula dengan istilah laras bahasa.
B.
Macam-macam laras bahasa
a.
Laras Bahasa biasa
Tidak ada kontek khusus atau melibatkan sembarang bidang ilmu, menggunakan Bahasa yang tidak formal dan bisa formal juga kondisi nya dalam keadaan resmi.
Tidak ada kontek khusus atau melibatkan sembarang bidang ilmu, menggunakan Bahasa yang tidak formal dan bisa formal juga kondisi nya dalam keadaan resmi.
b.
Laras Bahasa Iklan
Penggunaan Bahasa ringkas dan pendek menggunakan jenis Bahasa imaginatif dan kreatif.
Penggunaan Bahasa ringkas dan pendek menggunakan jenis Bahasa imaginatif dan kreatif.
c.
Laras
Bahasa Sains
Mempunyai sifat intelektual formal dan objektif berdasarkan kajian dan fakta, terdapat benyak penggunaan kata nama dan ragam ayat pasif.
Mempunyai sifat intelektual formal dan objektif berdasarkan kajian dan fakta, terdapat benyak penggunaan kata nama dan ragam ayat pasif.
d.
Laras Bahasa Media Masa
Sebagai media untuk melapor atau menyampaikan berita dengan Bahasa yang paling mudah diterima si pendengan dan si pembaca.
Sebagai media untuk melapor atau menyampaikan berita dengan Bahasa yang paling mudah diterima si pendengan dan si pembaca.
e.
Laras Bahasa Rencana
Gaya Bahasa mudah dipahami, jenis Bahasa bersifat umum dan menampilkan berbagai idea tentang suatu kejadian.
Gaya Bahasa mudah dipahami, jenis Bahasa bersifat umum dan menampilkan berbagai idea tentang suatu kejadian.
f.
Laras Bahasa Undang-undang
Teks atau isi bersifat dengan perundangan yang mengandung prinsif undang-undang tertentu, makana kosakata berdasarkan intepretasi tidak mengandung gambar bersifat objektif, terperinci, tepat dan padat.
Teks atau isi bersifat dengan perundangan yang mengandung prinsif undang-undang tertentu, makana kosakata berdasarkan intepretasi tidak mengandung gambar bersifat objektif, terperinci, tepat dan padat.
g.
Laras
Bahasa Agama
Terdapat petikan mengandung agama dan kiasan untuk pengajaran.
Terdapat petikan mengandung agama dan kiasan untuk pengajaran.
h.
Laras
Bahasa Sukuan
Kosakata mudah dipahami, ringkas, bersahaja dan jelas.
Kosakata mudah dipahami, ringkas, bersahaja dan jelas.
i.
Laras Bahasa Ekonomi
Berbentuk ilmiah tentang ekonomi mengandung teknikal ekonomi menggunakan gaya Bahasa formal, fakta berdasarkan bukti data dan informasi dan tidak menggunakan struktur ayat.
Berbentuk ilmiah tentang ekonomi mengandung teknikal ekonomi menggunakan gaya Bahasa formal, fakta berdasarkan bukti data dan informasi dan tidak menggunakan struktur ayat.
j.
Laras Bahasa Akademik
Bersifat ilmiah formal dan objektif, gaya Bahasa menggunakan kematangan dan keintelektualan, terdapat penulisan ragam ayat bersifat khusus dan tidak mudah dipahami oleh orang yang kurang pengetahuan.
Bersifat ilmiah formal dan objektif, gaya Bahasa menggunakan kematangan dan keintelektualan, terdapat penulisan ragam ayat bersifat khusus dan tidak mudah dipahami oleh orang yang kurang pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar