Kamis, 01 Desember 2016

Jenis-jenis Paragraf



Finoza (2008: 197-198) mengatakan bahwa alenia banyak ragamnya. Untuk membedakan yang satu dengan yang lain, paragraf dappat dikelompokkan menjadi dua.
Ø  Jenis paragraf menurut kalimat topiknya.
1.     Paragraf Deduktif
            Paragraf deduktif, yaitu alenia yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau rincian permasalahan alenia.
Contoh:
            Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang, suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
2.     Paragraf Induktif
            Paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok permasalahan paragraf.
Contoh:
            Selain kaya akan budaya, Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasilkan rempah-rempah, bahan pangan, bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang tambang, Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng-ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.
3. Paragraf Campuran
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh:
            Obat-obatan palsu yang beredar di masyarakat tidak mudah dibedakan dari obat asli. Jangankan masyarakat awam, dokter, atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama. Faktanya, obat palsu memang sangat sulit dibedakan dari yang asli
4. Paragraf penuh Kalimat Topik (Ineratif)
Ada paragraf yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimatnya yang bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya paragraf yang penuh kalimat topik. Paragraf yang semacam ini  sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam kalimat fiksi.
Contoh:
            Jangankan masyarakat awam, dokter atau mereka yang ahli dalam bidang obat-obatan pun sulit membedakan mana obat palsu dan mana yang asli. Faktanya, obat palsu sangat sulit dibedakan dari yang asli. Tidak hanya kemasannya yang tampak sama. Warna obatnya juga sangat mirip obat asli. Bahkan, bau dan rasanya nyaris sama.


5. Paragraf tanpa Kalimat Topik
Paragraf tanpa kalimat topik adalah paragraf yang dikembangkan melebihi satu paragraf.
Contoh:          
Di pasaran banyak beredar obat berupa tablet. Tidak sedikit pula yang berbentuk kaplet. Dalam wujud cair pun tidak sulit ditemukan. Bahkan, obat isap sudah mulai digemari. Semula masyarakat tidak ambil pusing terhadap kabar merebaknya obat palsu. Bagi mereka sulit membayangkan bagaimana obat bisa dipalsukan. Belakangan media masa semakin sering memberitakan. Bahkan, ada pengedarnya yang tertangkap dan mengakui perbuatannya. Tak pelak, masyarakat pun dibuat resah. YLKI, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia pun, memelopori unjuk rasa mengecam peredaran obat palsu.
Ø  Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Finoza (2008: 201) mengatakan bahwa berdasarkan sifat isinya paragraf dapat digolongkan menjadi lima macam.
a. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif, yaitu paragraf yang mempromosikan sesuatu dengan cara memengaruhi atau mengajak pembaca.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
b. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi, yaitu paragraf yang membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.


Contoh:
            Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak kecil yang umurnya di bawah 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
c. Paragraf Deskriptif
            Paragraf deskriptif, yaitu paragraf yang melukiskan atau memberikan sesuatu.
Contoh:
            Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD, SMP, SMA dan bahkan perguruan tinggi.
d. Paragraf Naratif
            Paragraf naratif, yaitu paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Contoh:
            Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengerutkan dahi, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.
e. Paragraf Ekspositoris
            Pargraf ekspositoris, yaitu paragraf yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh:
            Pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar