Kamis, 01 Desember 2016

MATERI TENTANG RINGKASAN



1.     Pengertian Ringkasan
Ringkasan (precis) merupakan upaya menyajikan tulisan yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. Kata precis berarti memotong atau memangkas. Karena itu, membuat ringkasan dari bacaan atau tulisan yang panjang dapat diumpamakan seperti “memangkas” sebatang pohon hingga tersisa batang, cabang, dan ranting beserta dedaunan yang diperlukan. Dengan kata lain, hanya esensi pohon yang dipertahankan (Keraf, 1994:261).
      Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang terperinci dihilangkan sehingga benar-benar menjadi sari tulisan tanpa hiasan(Utorodewo dkk.,2004). Meskipun demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulisan asli beserta pendekatannya.
      Karena berbicara dalam suara penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan, ”Dalam tulisannya penulis berkata..” atau “Dalam buku ini penulis mengatakan. Dan sebagainya” Peringkas langsung menyusun ringkasan dalam rangkaian kalimat, paragraf, dan seterusnya. Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab didalam buku/artikel, makalah, atau skripsi. Panjang ringkasan berkisar seperlima atau sepersepuluh dari karangan asli (Keraf, 1994:261-263).
2.     Ciri-Ciri Ringkasan
     Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut adalah sebagai berikut.
a.      Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.
b.     Mereproduksi kembali apa kata pengarang.
c.      Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.
d.     Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.
e.      Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya. (Nurhadi, 2010 : 137-138).
3.     Contoh Ringkasan
BUKU : CAPUNG
1. Judul Buku            : MENGENAL CAPUNG
2. Penulis                   : Shanti Susanti
3. Penerbit                  : Puslitbang Biologi – LIPI
4. Tahun penerbit       : 1998
5. Ringkasan              :
 Capung adalah binatang yang menarik, memiliki 4 sayap, kepala besar, antena, toraks yang kuat dan kaki yang sempurna. Mata capung sangat besar disebut mata majemuk, terdiri dari ommatidium. Dengan ini dia bisa melihat ke segala arah dan mendektesi gerakan yang jauhnya lebih dari 10 meter. Dan kakinya sangat kuat jadi digunakan untuk hinggap di suatu tempat, bukan untuk berjalan.
Capung hidup seluruh dunia, paling banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia. Di Indonesia terdapat sekitar 750 jenis capung. Capung juga dapat hidup di pengunungan tinggi dan kawasan kutub utara.
Capung menghabiskan sebagian hidupnya sebagai nimfa (sepasin) yang sangat bergantung pada perairan  seperti sungai, sawah, danau, kolam, atau rawa.
Capung mengalami daur hidupnya sebanyak tiga tahap, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Daur ini termasuk metamorfosis tidak lengkap. Nimfa terkenal dengan pemangsa yang ganas di dalam air dan bernafas dengan insang. Pada waktuknya selama lima tahun nimfa naik ke atas permukaan, memanjat tumbuhan dan berubah menjadi capung dewasa.
Telur capung ada yang panjang dan bulat, telurnya terdapt sebuah lubang untuk dimasuki sperma sebelum ditaruh oleh induknya. Selama 1-3 minggu telur akan menetas. Selain itu telur dapat sebagai makanan ikan besar.
Perilaku menarik capung, capung kawin dengan cara yang aneh. Capung akan melakukan perkawinan dengan terbang, dengan menggunakan ekornya capung jantan akan mencengkram bagian kepala betina, lalu betina membengkokkan ujung perutnya menuju alat kelamin jantan yang sudah teirsi sperma. Dan capung memiliki kebiasaan  untuk berjemur.
Manfaat capung bagi kehidupan manusia ada banyak salah satunya adalah. Capung sebagai inspirasi para seniman lukis,perancang mode, penulis puisi dan lagu. Dapat juga sebagai makanan perangsang, sebagai obat, dan digunakan untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak- anak dengan cara si capung menggelitik pusar anak tersebut. Capung dapat juga sebagai pembasmi binatang kecil yang berbahaya seperti jentik- jentik nyamuk.
Capung merupakan binatang yang akan punah karena habitat yang rusak karena ulah manusia. Oleh sebab itu, capung harus dilestarikan. Dengan cara tidak menangkapnya, dimakan atau dimainkan, juga harus dilestarikan tempat tinggalnya/ habitat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar