Kamis, 01 Desember 2016

KUTIPAN, CATATAN KAKI, DAN DAFTAR RUJUKAN



Kutipan
v Kutipan → gagasan/ide, atau pendapat orang lain yang diambil dari berbagai sumber
v  Mengutip  → proses pengambilan gagasan
v  Sumber  → kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya

Prinsip Penulisan Kutipan
Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa pun terhadap teks atau bagian teks yang kita kutip tersebut sedangkan dalam mengutip tidak secara langsung kita diperkenankan untuk menggunakan kata-kata kita sendiri  tetapi tidak mengubah makna pada teks aslinya. Kedua jenis kutipan ini bertujuan sama, yaitu meminjam pemikiran orang lain untuk melengkapi tulisan kita tanpa menghilangkan penghargaan kita kepada orang yang pikirannya kita pinjam tersebut.

Teknik Penulisan Kutipan
1.     Kutipan Langsung Pendek ( Kurang dari 40 kata )
ü   ditulis diantara tanda kutip, terpadu dengan teks
ü   sumber kutipan : nama akhir, tahun, halaman
ü   jika sumber ditulis di awal kutipan, maka nama penulis disebut dalam teks secara terpadu, dan jika sumber ditulis di akhir kutipan, maka nama penulis disebut dalam kurung bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman
CONTOH:
Hamalik (1990: 21) menyatakan “belajar  adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”.

Sesuai dengan uraian di atas, dijelaskan “belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan” (Hamalik, 1990: 21).
2.      Kutipan Langsung Panjang ( lebih dari atau sama dengan 40 kata )
ü   ditulis terpisah dari teks yang mendahului,
ü   dimulai setelah 5 ketukan,
ü   spasi tunggal,
ü   paragraf  baru masuk 5 ketukan lagi,
ü   sumber kutipan :  nama akhir, tahun, tanpa/dengan halaman.
  
Contoh Kutipan Panjang
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan  sebagai berikut
            The “placebo effect,” which has been verified in previous studies,             disappeared when behaviors, were studied in this manner. Futhermore, the behaviors, were never exhibited again,         even when real drugs were administered. Earlier studies were   clearly premature in attributing the result to a placebo effect.
3.     Kutipan Tidak Langsung
ü   dikemukakan dengan bahasa penulis
ü   tanpa tanda kutip, terpadu dengan teks
ü   tulis sumber kutipan : nama akhir, tahun, tanpa/dengan halaman
ü   penulisan sumber kutipan sama dengan kutipan langsung pendek
CONTOH:
Sedang menurut Slameto (1991: 2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman peserta didik itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
4.  Kutipan yang sebagian dihilangkan
Menghilangkan bagian  yang  dikutip dibolehkan asalkan tidak mengakibatkan perubahan makna. Untuk penghilangan bagian kalimat , diganti dengan titik tiga.
 
5.  Kesalahan Kutipan
Jika terdapat kesalahan kutipan,pengutip tidak boleh memperbaikinya. Biarkan apa adanya dan beri catatan singkat (sic!) yang artinya kesalahan dari naskah asli yang dikutip dan penulis (pengutip) tidak bertanggung jawab atas kesalahan tersebut
Contoh: ….hal itu memiliki makan (sic!) yang ambigu.
 
6. Kutipan dalam Kutipan
mengutip yang dikutip orang lain
Contoh:
Tulisan factual sendiri ternyata meliputi banyak variasi dan model. Callaghan dan Rothery(dalam Kusmiatun,2007:4) memberikan penjelasan bahwa genre faktual meliputi beberapa model tulisan,seperti recount(penceritaan kembali),report(pelaporan),penulisan prosedur,dan sebagainya

Catatan Kaki
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal :
ü   pertama, mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut,
ü   kedua, mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan,
ü   ketiga, mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan jika tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.


Prinsip Penulisan Catatan Kaki
1.     Penggunakan nomor urut penunjukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas
2.     Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman
3.     Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki yang berlaku.

Singkatan dalam Catatan Kaki
Ibid. 
dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang sama’ .Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain. Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid.. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman.  Kata ibid. biasanya dituliskan dengan huruf miring atau digaris bawahi.

Op. cit.
dari Opere Citato yang artinya ‘pada karya yang telah dikutip’. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip berbeda. Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman . jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya.
 
Loc. cit.
dari Loco Citato yang artinya ‘pada tempat yang telah dikutip’. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip sama. Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman.  Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya.

Tehnik Penulisan Catatan Kaki
1.     Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiaphalaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.
2.     Urutan Dasar
nama pengarang dibalik, judul buku, nomor jilid, edisi/ cetakan, kota penerbit : penerbit, tahun penerbit, halaman.
3. Catatan Kaki Langsung
a) Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di bawah teks kutipan dan diteruskan dengan teks.
Contoh:
Sedang menurut Slameto (1991: 2) bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman peserta didik itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.1

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1991, hlm.
2

Dari beberapa definisi tentang belajar seperti yang telah dikemukakan, maka dapatlah dinyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sifatnya
relatif permanen
b)  Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris. Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.
4.  Catatan Kaki di bawah halaman :
a)     harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan,
b)     beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman,
c)     beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan,
d)     catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor  penunjukkan,
e)     jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama,
f)      jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antar catatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama,

Daftar Rujukan
Daftar rujukan/daftar pustaka/bibliografi adalah semua sumber yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim.

Prinsip Penulisan Daftar Rujukan
Dalam menyusun Daftar Pustaka, beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu:
1.     baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3--5 ketukan ke dalam,
2.     jarak antarbaris 1 spasi,
3.     jarak antarsumber 1,5 atau 2 spasi,
4.     diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (bergantung pada gaya selingkung bidang).
Tehnik Penulisan Daftar Rujukan
1)     Buku/Literatur
Koentjaraningrat, 1997a. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan ______, 1997b. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
2) Buku kumpulan artikel
 Letheridge dan Cannon, C.R. (Eds). 1980. Billingual Education: Teaching English as a Second Language. NY: Preager. 

3) Artikel dalam buku kumpulan artikel
 Hasan, M.Z. 1990. “Karakteristik Penelitian Kualitatif”. dalam Aminuddin (Ed.). Pengembangan Penelitian Kualitatif Bidang Sastra (hlm. 12 – 25). Malang : HISKI Malang.
4) Artikel dalam jurnal
 Hanafi, A. 1989. ”Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian (1) : 33 – 47.
5) Artikel dalam Majalah/Koran
 Huda, M. 1991, 13 November. ”Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering”. Jawa Pos, hlm. 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar