Kamis, 01 Desember 2016

Judul, Kerangka, Latar Belakang, dan Rumusan Masalah



Judul
Topik ialah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karangan yang akan dibahas. Setelah dipilih topik yang sesuai, topik tersebut dinyatakan dalam suatu judul yaitu nama atau titel karangan. Dalam karangan fiktif (roman, novel, cerita pendek), topik tidak sama dengan judul, misalnya: judul buku Siti Nurbaya, topik yang dibahas “kasih tak sampai.
Syarat judul yang baik
a.      Sesuai dengan topik
Karangan ilmiah formal judul karangan sama dengan topiknya.
Contoh:
Topik : Penerapan RME untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
Judul : Penerapan RME untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi segitiga kelas VII-H SMP Negeri 7 Malang
b. Sesuai dengan isi karangan
Karangan ilmiah harus membatasi konsep, lokasi, dan tempat untuk memastikan data sekunder, dan data primer yang diperlukan.
c. Berbentuk frasa (bukan kalimat)
            Judul dinyatakan dalam bentuk frasa dan bukan kalimat. Frasa adalah kelompok kata yang merupakan kesatuan makna. Frasa tidak mengandung unsur subjek dan predikat, sedang kalimat mengandung unsur subjek dan predikat.
Contoh:
Upaya mengembangkan inovasi kabel listrik dengan serat optik (benar)
Inovasi baru mengubah kabel listrik dengan serat optik (salah)
d. Singkat
Indikator singkat: mudah dipahami, mudah diingat, tidak melebihi 9 kata (tidak termasuk kata tugas)
Contoh:
Pengaruh penjualan dalam upaya meningkatkan laba usaha pada PT Kenari Jaya 2003 (salah)
Pengaruh penjualan terhadap laba usaha pada PT Kenari Jaya 2003
e. Jelas
Topik karangan yang jelas sangat membantu penulis mengendalikan variabel. Topik yang jelas sangat ditandai dengan indikator berikut ini: a) menggunakan kata lugas(denotasi), b)fungsi setiap kata dapat diukur secara operasional, c) tidak menggunakan kata kias, d) huibungan fariabel bebas dan terikat menunjukkan arah yang jelas,
Contoh:
Penerapan RME untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
Penerapan RME untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi segitiga kelas VII-H SMP Negeri 7 Malang
Pada judul penelitian rekayasa
Hindari pengunaan kata-kata ‘Perencanaan’, ‘Perancangan’, ‘Pembangunan’, ‘Pengembangan’, dan sejenisnya. Misal “Perancangan Model Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia dengan Metode Permainan (Games)”. Sistem Peredaran kalau hasil penelitian ini berupa Model, maka gunakan judul “Model Pembelajaran Sistem Peredaran Darah Manusia dengan Metode Permaian (Games)”. Contoh lain, misalnya “Pembangunan Alat Bantu Observasi Struktur Program. . . .”, judul penelitiannya sebaiknya adalah “Alat Bantu Observasi Struktur Program. . . .”, karena hasil penbelitiannya berupa alat bantu.
Pada judul penelitian nonrekayasa
Pada judul penelitian nonrekayasa gunakan variabel, konsep, teori, metode, atau kata kunci yang menjadi titik berangkat dan yang menjadi kajian utama dalam penelitian tersebut. Hindari penggunaan subjudul untuk menjelaskan ruang lingkup, karena ruang lingkup penelitian seharusnya sudah jelas di bagian ‘Latar Belakang’, ’Rumusan Masalah’, atau ‘Tujuan’. Hindari pula penggunaan “Studi Kasus pada . . . .” jika penelitian ini bukan penelitian dengan metode Studi Kasus, atau dengan maksud hanya untuk menunjukkan lokasi penelitian.
Kerangka Karangan
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna
fungsi kerangka karangan
a.      memudahkan pengelolaan susunan karangan agar      teratur dan sistematis,
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan, dan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting.
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan
a. mencatat gagasan,
b. mengatur urutan gagasan,
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab,
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap, dan
e. mengembangkan kerangka karangan.
Latar Belakang
Latar Belakang Menurut (Furqon, 2015)
            Latar  belakang  berupa penggambaran situasi atau kondisi terkini terkait topik  tersebut. Penggambaran latar belakang ini beranjak dari penjelasan secara umum  ke  arah  yang  lebih  sempit.  Pada  titik  ini  juga  dilakukan upaya menarik perhatian pembaca dengan menekankan mengapa topik  tersebut  penting  untuk  diangkat  sekaligus  memberikan gambaran mengenai apa yang akan dibahas terkait topik tersebut dalam  kalimat  yang  disebut  thesis  statement.  Lazimnya,  thesis statement  ini  muncul  di  bagian  akhir  pendahuluan  dari  sebuah esai.
Latar Belakang Masalah, menyajikan : ( Menurut  Widjono Hs. 2005 )
a.penalaran ( alasan ) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
b. kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pemimpin dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang akan datang.
c. pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbitan terbaru.
d. pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan, kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana...., mengapa..., contohnya : Bagaimana hubungan X terhadap Y ?
e. tidak menggunakan kata apakarena tidak menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.
Rumusan Masalah
Bagian ini memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang akan diteliti. Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicari jawabannya. Jumlah pertanyaan penelitian yang dibuat disesuaikan dengan sifat dan kompleksitas penelitian yang dilakukan, namun tetap mempertimbangkan urutan dan kelogisan posisi pertanyaannya. . Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusan masalah
a. rumuskan masalah sebaiknya dirumuskan secara singkat dan jelas termasuk konsep-konsep yang digunakan,
b.  rumusan masalah dapat mempersoalkan hubungan atau perbedaan,
c. rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat tanya yang singkat, jelas dan operasional,
d. rumusan masalah harus jelas, sehingga tidak ditafsirkan secara berbeda, walaupun permasalahannya komplek.
Contoh  Rumusan Masalah
Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud model pembelajaran Numbered Heads Together ?
2. Bagaimana metode pembelajaran Numbered Heads Together ?
3. Apakah tujuan dari model pembelajaran Numbered Heads Together ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar