Area
isi uraian bahasan
Teks
utama makalah berisi bahasan. Uraian kajian konseptual-teoritis dan
faktual-empiris dientregasikan dalam bagian tersebut. Membahas dalam tulisan
ilmiah diartikan sebagai kegiatan dalam identifikasi, mengklasifikasi, mengilustrasikan, menguraikan/ menganalisis
dan memberikan alasan dan bukti yang dapat dipercaya secara keilmuan. Hal yang
dimasalahkan dibahas secara ditail, konkret, sistematis serta mendalam.
Dari
segi isi yang diuraikan dalam bahasan disesuaikan dalam rumusan masalah pada
bagian pendahuluan. Jika rumusan masalah berupa pertanyaan faktual atau
konsseptual maka uraian bahasan juga bersifat faktual atau konseptual. Demikian
pula, jika dalam rumusan
masalah beerupa pertanyaan prosedural maka uraian bahasn bersifat prosedural.
Teknik
membahas
Membahas dalam
karya ilmiah berkaitan dengan pengembangan gagasan penulis. Untuk itu penulis
dapat memanfaatkan pendapat-pendapat pakar yang memiliki otoritas keilmuan
dalam bidang keilmuannya. Wujudnya dapat berupa hasil merujuk, mengompilasi/merefeksi.
Untuk keperluan itu sedikitnya ada tiga pula yang dapat digunakan untuk
membahas, yakni: (1) pola ilustratif, (2) analitif, (3) argumentatif. Tercakup
dalam pola pertama, yakni: (a) pemberian contoh, (b) perbandinga dan kontras.
Pola kedua meliputi teknik (a) klasifikasi, (b) proses, (c) sebab akibat dan
(d) pemecahan masalah. Dan pola argumentatif, didalamnya mencangkup teknik
penalaran (a) deduktif-induktif, (b) kausalitas, dan (c) analogi.
Pola Ilustratif
Teknik pemberian contoh
Pertama, teknik ini
perlu diletakkan dalam kerangka berfikir deduktif, maksudnya dari hal umum
menuju ke hal khusus.hal yang beersifat umum biasanya berupa gagasan atau
penilaian, sedangkan contoh dapat berupa benda, manusia, tindakan, kejadian,
tempat, atau gagasan. Kedua, pemberian contoh dilihat dari kategori atasan dan
bawahan. Atasan terkait dengan super ordinat dan bawahan sebagai sub
ordinat.Ketiga, pemberian contoh dimaksudkan bukan untuk membuktikan ataau
memberikan evidensi, melainkan untuk memperjekas gagsan penulis.
Teknik perbandingan (persamaan dan
perbedaan / kontras)
Dalam tulisan
ilmiah apapun dapat dibandingkan, yakni dengan ditunjukkan persamaan dan
perbedaannya. Misalnya
tentang benda, barang, objek, kejadian, peristiwa, gagasan, pendapat, masalah,
subjek atau orang.Perlu disadari bahwa membandingkan dua hal tersebut harus
benar-benar sederajat.Umpamanya membandingkan nangka jawa dengan cempadak
kalimantan adalah perbandingan yang tepat, sebab keduanya termasuk jenis buah
dengan klasifikasi sama.
Teknik membandingkan ada tiga,
yakni:
1. Pola persamaan – perbedaan. Tekniknya,
terlebih dahulu dikemukakan detil-detil kesamaan dalam beberapa paragraf,
kemudian diikuti uraian mengenai detil-detil kontras atau pembeda.
2. Pola perbedaan- persamaan. Tekniknya, terlebih
dahulu dikemukakan detil-detil perbedaan (kontras) dalam beberapa paragraf,
kemudian diikuti uraian mengenai detial-detil kesamaannya.
3. Pola kombinasi (a) dan (b). Tekniknya, detil-detil
kesamaan dan kebedaan dikemukakan berseling-seling dalam bebrapa paragraf.
Pola Analitis
Teknik Klasifikasi
Mengklasifikasi
berarti mengelompokkan barang, benda, objek, gagasan, atau masalah kedalam
kelompok tertentu. Bagi pembaca, penolakan terhadap klasifikasi tidak perlu
ditumpukan pada hasil klasifikasi, tetapi lebih tepat diarahkan pada dasar
klasifikasi yang digunakan penulis. Jika dasar yang digunakan berterima,
pembaca dapat mengkritisi apakah hasil klasifikasi sesuai dengan dasar yang
digunakan.
Secara umum dasar klasifikasi atas topik atau pokok masalah berupa
:
- tempat atau spasial,
- kronologi atau waktu,
- proses,
- mekanisme atau cara kerja,
- fungsi atau peran,
- posisi atau kedudukan,
- bentuk, sifat, dan sebagainya.
Teknik Analisis Proses
Proses merupakan
suatu sekuensi atau urutan tindakan atau perbuatan untuk menghasilkan sesuatu
atau urutan sesuatu kejadian atau peristiwa. Analisis proses berbeda dengan
narasi dalam hal hasil akhirnya. Pada narasi yang diceritakan adalah urutan
kegiatan atau rangkaian kejadian tanpa memerhatikan hasil akhirnya. Sebaliknya,
analisis proses memaparkan sekuensi atau serangkaian kegiatan dengan tujuan
akhir terwujudnya hasil tertentu karena adanya proses yang disengaja.
Secara prosedural analisis proses
dilakukan dengan cara berikut ini. Pertama, penulis memahami/menguasai rincian
secara menyeluruh. Kedua, penulis membagi proses menurut tahapan kejadiannya.
Ketiga, penulis memberikan uraian/detail yang jelas, pada setiap tahap yang
telah ditentukan.
Dengan cara
sederhana analisis proses memaparkan jawaban atas empat pertanyaan prosedural.
- Bagaimana mengerjakan/melakukan hal itu?
- Bagaimana bekerjanya/tatacara kerjanya?
- Bagaimana barang tertentu disusun?
- Bagaimana hal itu terjadi?
Teknik Analisis Kausal / Sebab-akibat
Analisis sebab
akibat dilakukan penulis dangan cara membahas terjadinya sesuatu kemudian
diikuti pembahasan mengenai akibat-akibatnya. Ada tiga cara utama membahas
analisis sebab-akibat yakni.
- Cara blog, alasan atau argumentasi atau sebab-sebab diuraikan lebih dahulu kemudian akibat atau pengaruh yang ditimbulkan dipaparkan satu blog atau satu keutuhan tersendiri.
- Cara mata rantai, alasan dan akibat dipaparkan berangkaian tanpa diakumulasikan dalam satu blog.
- Cara kombinasi yaitu dengan mengombinasikan cara pertama dan kedua.
- Secara konkret, pola sajian bahasan seperti berikut:
- Pola satu sebab dengan satu akibat
- Pola satu sebab dengan lebih dari satu akibat
- Pola sebab-akibat secara berantai
- Pola sejumlah sebab dengan satu akibat.
- Pola ini diawali dengan uraian tentang sejumlah sebab yang diikuti oleh uraian tentang suatu akibat tertentu yang ditimbulkannya.
Teknik Analisis Pemecahan Masalah
Teknik ini
merupakan variasi sebab-akibat, pemecahan masalah bertolak dari hubungan kausal
dilengkapi dengan alternatif pemecahannya. Pola sajian bahasan yang dapat
dipilih adalah
- pola sebuah masalah dengan sebuah pemecahan,
- pola sebuah masalah dengan dua/lebih alternatif pemecahan,
- pola dua/lebih masalah dengan sebuah pemecahan.
Penutup
Area isi
uraian penutup
Bagian
penutup penulisan keilmuaan lazim berisi ringkasan, simpulan dan
saran-saran(jika dipandang perlu).Pertama, ringkasan bersinonim dengan percis
artinya memangkas, memadatkan uraian asli.Kedua simpulan berarti hasil
menyimpulkan.menyimpulkan berarti pemberian pendapat dengan ringkaas
berdasarkan isi uraian bahasan.Perujukan atau pengutipan pendapat pakar lain
tidak perlu dilakukan.
Teknik
menguraikan penutup
Untuk menekankan atau
menegaskan uraian bahasan, pada bagian penutup penulis dapat menempuh dua
teknik, yakni:memberikan (1) ringkasan, dan (2)simpulan .Teknik meringkas
dipilih karena memang penulis tidak perlu menyimpulkan atau memang hasil uraian
bahasan belum cukup bahan untuk penarikan kesimpulan.Teknik menyimpulkan
berarti pemberian pendapat dengan ringkas berdasarkan isi uraian bahasan.Dalam
menyimpulkan, penulis menyatakan pendapat keilmuan sendiri berdasarkan uraian
bahasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar