Kamis, 01 Desember 2016

PENGURAIAN DAN PENUTUP PADA ARTIKEL PENELITIAN



Area isi uraian bahasan
Teks utama makalah berisi bahasan. Uraian kajian konseptual-teoritis dan faktual-empiris dientregasikan dalam bagian tersebut. Membahas dalam tulisan ilmiah diartikan sebagai kegiatan dalam identifikasi, mengklasifikasi,  mengilustrasikan, menguraikan/ menganalisis dan memberikan alasan dan bukti yang dapat dipercaya secara keilmuan. Hal yang dimasalahkan dibahas secara ditail, konkret, sistematis serta mendalam.
                        Dari segi isi yang diuraikan dalam bahasan disesuaikan dalam rumusan masalah pada bagian pendahuluan. Jika rumusan masalah berupa pertanyaan faktual atau konsseptual maka uraian bahasan juga bersifat faktual atau konseptual. Demikian pula, jika dalam rumusan masalah beerupa pertanyaan prosedural maka uraian bahasn bersifat prosedural.



Teknik membahas
Membahas dalam karya ilmiah berkaitan dengan pengembangan gagasan penulis. Untuk itu penulis dapat memanfaatkan pendapat-pendapat pakar yang memiliki otoritas keilmuan dalam bidang keilmuannya. Wujudnya dapat berupa hasil merujuk, mengompilasi/merefeksi. Untuk keperluan itu sedikitnya ada tiga pula yang dapat digunakan untuk membahas, yakni: (1) pola ilustratif, (2) analitif, (3) argumentatif. Tercakup dalam pola pertama, yakni: (a) pemberian contoh, (b) perbandinga dan kontras. Pola kedua meliputi teknik (a) klasifikasi, (b) proses, (c) sebab akibat dan (d) pemecahan masalah. Dan pola argumentatif, didalamnya mencangkup teknik penalaran (a) deduktif-induktif, (b) kausalitas, dan (c) analogi.
Pola Ilustratif
Teknik pemberian contoh
Pertama, teknik ini perlu diletakkan dalam kerangka berfikir deduktif, maksudnya dari hal umum menuju ke hal khusus.hal yang beersifat umum biasanya berupa gagasan atau penilaian, sedangkan contoh dapat berupa benda, manusia, tindakan, kejadian, tempat, atau gagasan. Kedua, pemberian contoh dilihat dari kategori atasan dan bawahan. Atasan terkait dengan super ordinat dan bawahan sebagai sub ordinat.Ketiga, pemberian contoh dimaksudkan bukan untuk membuktikan ataau memberikan evidensi, melainkan untuk memperjekas gagsan penulis.
Teknik perbandingan (persamaan dan perbedaan / kontras)
Dalam tulisan ilmiah apapun dapat dibandingkan, yakni dengan ditunjukkan persamaan dan perbedaannya. Misalnya tentang benda, barang, objek, kejadian, peristiwa, gagasan, pendapat, masalah, subjek atau orang.Perlu disadari bahwa membandingkan dua hal tersebut harus benar-benar sederajat.Umpamanya membandingkan nangka jawa dengan cempadak kalimantan adalah perbandingan yang tepat, sebab keduanya termasuk jenis buah dengan klasifikasi sama.
           
 Teknik membandingkan ada tiga, yakni:
1.  Pola persamaan – perbedaan. Tekniknya, terlebih dahulu dikemukakan detil-detil kesamaan dalam beberapa paragraf, kemudian diikuti uraian mengenai detil-detil kontras atau pembeda.
2.  Pola perbedaan- persamaan. Tekniknya, terlebih dahulu dikemukakan detil-detil perbedaan (kontras) dalam beberapa paragraf, kemudian diikuti uraian mengenai detial-detil kesamaannya.
3.  Pola kombinasi (a) dan (b). Tekniknya, detil-detil kesamaan dan kebedaan dikemukakan berseling-seling dalam bebrapa paragraf.
Pola Analitis
Teknik Klasifikasi
Mengklasifikasi berarti mengelompokkan barang, benda, objek, gagasan, atau masalah kedalam kelompok tertentu. Bagi pembaca, penolakan terhadap klasifikasi tidak perlu ditumpukan pada hasil klasifikasi, tetapi lebih tepat diarahkan pada dasar klasifikasi yang digunakan penulis. Jika dasar yang digunakan berterima, pembaca dapat mengkritisi apakah hasil klasifikasi sesuai dengan dasar yang digunakan.
Secara umum dasar klasifikasi atas topik atau pokok masalah berupa :
  •  tempat atau spasial,
  •  kronologi atau waktu,
  •  proses,
  •  mekanisme atau cara kerja,
  •  fungsi atau peran,
  •  posisi atau kedudukan,
  •  bentuk, sifat, dan sebagainya.
Teknik Analisis Proses
Proses merupakan suatu sekuensi atau urutan tindakan atau perbuatan untuk menghasilkan sesuatu atau urutan sesuatu kejadian atau peristiwa. Analisis proses berbeda dengan narasi dalam hal hasil akhirnya. Pada narasi yang diceritakan adalah urutan kegiatan atau rangkaian kejadian tanpa memerhatikan hasil akhirnya. Sebaliknya, analisis proses memaparkan sekuensi atau serangkaian kegiatan dengan tujuan akhir terwujudnya hasil tertentu karena adanya proses yang disengaja.
            Secara prosedural analisis proses dilakukan dengan cara berikut ini. Pertama, penulis memahami/menguasai rincian secara menyeluruh. Kedua, penulis membagi proses menurut tahapan kejadiannya. Ketiga, penulis memberikan uraian/detail yang jelas, pada setiap tahap yang telah ditentukan.
Dengan cara sederhana analisis proses memaparkan jawaban atas empat pertanyaan prosedural.
  •  Bagaimana mengerjakan/melakukan hal itu?
  •  Bagaimana bekerjanya/tatacara kerjanya?
  •  Bagaimana barang tertentu disusun?
  •  Bagaimana hal itu terjadi?


Teknik Analisis Kausal / Sebab-akibat
Analisis sebab akibat dilakukan penulis dangan cara membahas terjadinya sesuatu kemudian diikuti pembahasan mengenai akibat-akibatnya. Ada tiga cara utama membahas analisis sebab-akibat yakni.
  •  Cara blog, alasan atau argumentasi atau sebab-sebab diuraikan lebih dahulu kemudian akibat atau pengaruh yang ditimbulkan dipaparkan satu blog atau satu keutuhan tersendiri.
  •  Cara mata rantai, alasan dan akibat dipaparkan berangkaian tanpa diakumulasikan dalam satu blog.
  •  Cara kombinasi yaitu dengan mengombinasikan cara pertama dan kedua.
  • Secara konkret, pola sajian bahasan seperti berikut:
  •  Pola satu sebab dengan satu akibat
  •  Pola satu sebab dengan lebih dari satu akibat
  •  Pola sebab-akibat secara berantai
  •  Pola sejumlah sebab dengan satu akibat.
  •  Pola ini diawali dengan uraian tentang sejumlah sebab yang diikuti oleh uraian tentang suatu akibat tertentu yang ditimbulkannya.
Teknik Analisis Pemecahan Masalah
Teknik ini merupakan variasi sebab-akibat, pemecahan masalah bertolak dari hubungan kausal dilengkapi dengan alternatif pemecahannya. Pola sajian bahasan yang dapat dipilih adalah
  • pola sebuah masalah dengan sebuah pemecahan,
  • pola sebuah masalah dengan dua/lebih alternatif pemecahan,
  •  pola dua/lebih masalah dengan sebuah pemecahan.
Penutup
 Area isi uraian penutup
               Bagian penutup penulisan keilmuaan lazim berisi ringkasan, simpulan dan saran-saran(jika dipandang perlu).Pertama, ringkasan bersinonim dengan percis artinya memangkas, memadatkan uraian asli.Kedua  simpulan berarti hasil menyimpulkan.menyimpulkan berarti pemberian pendapat dengan ringkaas berdasarkan isi uraian bahasan.Perujukan atau pengutipan pendapat pakar lain tidak perlu dilakukan. 

Teknik menguraikan penutup
            Untuk menekankan atau menegaskan uraian bahasan, pada bagian penutup penulis dapat menempuh dua teknik, yakni:memberikan (1) ringkasan, dan (2)simpulan .Teknik meringkas dipilih karena memang penulis tidak perlu menyimpulkan atau memang hasil uraian bahasan belum cukup bahan untuk penarikan kesimpulan.Teknik menyimpulkan berarti pemberian pendapat dengan ringkas berdasarkan isi uraian bahasan.Dalam menyimpulkan, penulis menyatakan pendapat keilmuan sendiri berdasarkan uraian bahasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar